Thursday, July 23, 2015

About you

Rasa-rasanya ingin aku tertawa geli. Berharap seseorang berubah setelah sekian lama tidak berbicara dan menghadapi kenyataan bahwa seorang dia ternyata tidak berubah, sama sekali. Mungkin ternyata atau pada kenyataannya sifat seorang manusia memang susah berubah. Meskipun waktu terus berjalan, menggerus sedikit demi sedikit umur yang entah kapan akan habis masanya.

Entah mengapa, setiap kali berbincang dengannya, yang kurasakan adalah keputusasaan akan kehidupan. Perasaan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Perasaan iri saat melihat kehidupan orang lain, atas pekerjaannya , atas materi yang dimilikinya, dan lain sebagainya.

Jikalau dia dan aku adalah teman. Maka seharusnya aku merasakan bagaimana perasaan yang selalu kurasakan dengan teman-temanku yang lain saat berbicara. Mereka membuatku merasa, bahwa apapun itu, mereka ada untukku, meskipun jarang berbicara satu sama lain, setidaknya aku merasa aku diperhatikan, kabarku mereka benar-benar ingin tahu, mereka bercerita apapun, sepersekian detik mungkin waktu yang kami habiskan, tapi tak pernah sepersekian milli detik aku merasa bahwa mereka hanya menggunakan aku sebagai alat.

Lain bila aku berbicara dengan dia. Pada akhirnya, aku selalu merasa, bahwa aku adalah sebuah alat, yang mungkin akan dia pakai, suatu saat nanti, untuk memenuhi apa yang menurutnya akan membuat dia bahagia.

Teman yang baik adalah teman yang begitu kau gunakan dia sebagai alat. Dia tidak pernah merasa kau gunakan sebagai alat. Karena dia ikhlas. Karena ternyata salah satu fungsi teman adalah saling mendukung satu sama lain, saling menggunakan satu sama lain, dan saling-saling lainnya. Tanpa merasa tebebani. Tanpa merasa pamrih. Itulah kamu saat bertemu dengan temanmu yang sebenar-benarnya.

Mungkin bukan maksudnya berbuat seperti itu kepadaku. Atau mungkin hanya aku yang ternyata terlalu sensitif atas hal-hal seperti itu. Tapi, rasa-rasanya selalu materi yang dia tanyakan padaku, bertanya kabar hanya untuk sekedar kalimat pembuka, basa-basi.

Sayangnya aku tak pernah bisa berbicara lepas dengannya. Entah mengapa. Ingin rasanya aku mengingatkan jika dia tidak bisa mengubah situasi, maka ubahlah dulu sikap dan perilaku diri kita sendiri. Money won't make you happy, even when you think that your happiness is to have a lot of money. People like us, indeed need money. But you don't need to be a millionaire to have a happy life. Work hard, play harder. Why not?  Don't (always) compare what another people has with what you have. Because everybody have their own road. Be ambitious but not be a greedy guy! Of course never think that you are more miserable than other people. Because there is always more miserable people than you in reality.


Do not speak about your money in front of a poor person.
Do not speak about your health in front of a sick person.
Do not speak about your power in front of a weak person.
Do not speak about your happiness in front of a sad person.
Do not speak about your freedom in front of a prisoner.
Do not speak about your children in front of an infertile person.
Do not speak about your father in front of an orphan.
"Because their wounds cannot bear more."
I hope you can grow up to be a  better and wiser man not be just an old man.  :)



* Tapi mungkin semua itu kembali kepadaku. Sebelum ku mengkritik dia, ada baiknya bila aku mengkritik diriku sendiri....

Related Articles

0 comments:

Search This Blog