Friday, May 28, 2010

Labor dan Cinderella's Sister

Sekarang saya berada di depan langit kelabu bersemburat jingga dan ungu. Menunggu drama rabu-kamis Korea favorite saya, Cinderella's Sister. Kenapa saya suka drama ini? Karena pemeran utamanya adalah salah satu artis Korea favorite saya, Moon Geun Young.

Drama ini minggu depan habis masa tayangnya, yang berarti (seharusnya) waktunya lebih berkonsentrasi dengan kuliah. T_T

Tapi, itu pula yang saya janjikan dalam hati ketika menunggu habis drama Pasta. Akankah terulang lagi? Setelah CS selesai. Maka akan ada CS CS yang lainnya, atau Pasta Pasta lainnya.

Tadi sore, saya ada labor MiBi2, setiap minggu akan ada tes kecil di awal labor, kalau sampai dua kali gak lulus tesnya, berarti keluar (baca: menunggu tahun depan untuk mengulang segalanya, d.h. membuang-buang waktu selama 2 semester di dunia).

Setelah tes, saya dipanggil oleh pembina lab, dia panggil nama saya dan joe. Fr.Gebhart hanya menatap saya. "Was ist Ihre Probleme? Sprache?" "Haben Sie die Berechnungen geübt?" "Sie können das mit Logic antworten." "Wenn Hr. Stahl sieht dies, dann müssen Sie raus, aber ich gebe Ihnen noch Chance!"

Gak ada satupun dari pertanyaan Fr.Gebhart yang bisa saya jawab, karena saya sendiri bingung harus menjawab apa. Haruskah saya menjawab karena drama Korea? hahahahahahahaha. Saya pun hanya terdiam.

Saya kembali ke tempat duduk, teman saya bertanya, saya pun kembali terdiam dan tersenyum. Setelah semuanya selesai, Tutor lab saya meminta teman saya untuk membantu saya dan dia kembali bertanya. "Hast du etwas nicht verstanden?" Lagi-lagi saya menggeleng. Saya bosan berkelit dari kesalahan sendiri. Saya bosan untuk terlihat pura-pura mengerti di depan orang lain. Bukan karena saya gak mau tahu, tapi saya benar-benar gak tahu apa yang ada dalam otak saya. Saya selalu mencari pelarian untuk sesuatu yang membuat saya merasa terbebani. Saya bosan dengan pertanyaan, apakah saya baik² saja? Karena saya gak punya jawaban pasti akan hal itu.

Mungkin saya sedang kehilangan yang namanya motivasi hidup yang bisa membuat hidup saya lebih terarah. Kemanakah sang motivasi pergi? Saya pun (lagi²) gak tahu. Kemanakah saya harus mencari sang motivasi? Entahlah...

Thursday, May 6, 2010

Silence is Golden

Ada pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas.

Menurut pandangan saya, dengan diam kita memang bisa menghasilkan emas. Kenapa? Karena dengan diam kadang kita tidak menghabiskan waktu yang terus berdetak tanpa sia-sia, seperti manakala kita berbicara panjang lebar ngalor ngidul kesana-kemari untuk menghabiskan waktu yang terus berdetak.

Akhir-akhir ini saya semakin kehilangan kontrol terhadap lidah saya. Memang benar kata orang kalau lidah tak bertulang, apalagi lidah saya sekarang ini kayaknya kalau gak mengomentari sekeliling saya, rasanya gataaaaaaallll banget.

Banyak kata-kata gak berguna yang menurut saya gak pantas buat dibahas. Banyak pula kesia-siaan yang terlontar beberapa hari ini. Sepertinya saya mulai kehilangan kembali jati diri saya sendiri. Atau, ternyata saya memang seseorang dengan tabiat buruk, yaitu suka menjelek-jelekan sesuatu atau orang lain.

Dulu, orang bilang saya pendiam, jutek, dsb. Menurut saya, mungkin sifat seperti itu lebih baik dari sifat-sifat saya yang sekarang. Dulu, saya selalu memendam kejelekan orang lain maupun kejelekan saya sendiri rapat-rapat. Dikunci di relung kotak hati saya. Kemudian tanpa sadar terlupakan.

Duh Gusti, kenapa kok ya hamba-Mu yang satu ini kerjaannya ngeyel terus, bukannya makin benar malah berjalan makin meliuk-liuk. Ckckckckckckck...

Ya pokoknya, saat ini saya sedang menggalangkan makna diam itu emas. Wish me luck!

Search This Blog