Silence is Golden
Ada pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas.Menurut pandangan saya, dengan diam kita memang bisa menghasilkan emas. Kenapa? Karena dengan diam kadang kita tidak menghabiskan waktu yang terus berdetak tanpa sia-sia, seperti manakala kita berbicara panjang lebar ngalor ngidul kesana-kemari untuk menghabiskan waktu yang terus berdetak.
Akhir-akhir ini saya semakin kehilangan kontrol terhadap lidah saya. Memang benar kata orang kalau lidah tak bertulang, apalagi lidah saya sekarang ini kayaknya kalau gak mengomentari sekeliling saya, rasanya gataaaaaaallll banget.
Banyak kata-kata gak berguna yang menurut saya gak pantas buat dibahas. Banyak pula kesia-siaan yang terlontar beberapa hari ini. Sepertinya saya mulai kehilangan kembali jati diri saya sendiri. Atau, ternyata saya memang seseorang dengan tabiat buruk, yaitu suka menjelek-jelekan sesuatu atau orang lain.
Dulu, orang bilang saya pendiam, jutek, dsb. Menurut saya, mungkin sifat seperti itu lebih baik dari sifat-sifat saya yang sekarang. Dulu, saya selalu memendam kejelekan orang lain maupun kejelekan saya sendiri rapat-rapat. Dikunci di relung kotak hati saya. Kemudian tanpa sadar terlupakan.
Duh Gusti, kenapa kok ya hamba-Mu yang satu ini kerjaannya ngeyel terus, bukannya makin benar malah berjalan makin meliuk-liuk. Ckckckckckckck...
Ya pokoknya, saat ini saya sedang menggalangkan makna diam itu emas. Wish me luck!
1 comments:
Dwi makasih ya sudah jadi follower saya, sebagai balasannya saya juga jadi follower kamu he3x...
Post a Comment