Sunday, December 11, 2011

Bronze Medalist

Sambil menunggu seorang Riska Nur Barokah menyelesaikan masakan, saya mencari-cari film di hard disk kesayangan saya untuk ditonton bersama nanti, sambil memikirkan wangi yang memenuhi ruangan ini akhirnya mata saya tertuju pada judul >>Bronze Medalist<<.

Film yang menggelikan atau lebih tepatnya ber-genre komedi yang penuh air mata. Hehe. Tapi apapun itu, seperti yang selalu saya suka dari film-film seperti ini adalah selalu ada hal menarik yang ingin saya terapkan dalam hidup saya (walaupun pada akhirnya cuma menempel di dalam kepala ini selama sepersekian jam dalam kehidupan saya selanjutnya).



Pelatih Ji Bong adalah seorang atlet angkat besi yang menjadi cacat dan lemah jantung setelah berlomba di olimpiade Seoul 1988 dan walaupun akhirnya memenangkan medali perunggu. Dia yang terpuruk dan akhirnya menemukan hidupnya kembali saat menjadi pelatih di sebuah sekolah menegah di Korea. Secara singkat pada akhirnya (mungkin) salah satu dari anak asuhannya yang bernama Yongja berhasil mendapatkan emas di olimpiade 2008.

>>Yongja, everybody tries to win the gold. But just because you win the bronze, it doesn't mean your life will be a bronze medal life. And just because you win the gold, it doesn't mean your life will be a gold medal life. If you try your best and don't give up, your life itself  will be a gold medal. That in itself is priceless.<< -Lee Ji Bong-

Quote di atas mengingatkan saya pada sebuah pemikiran dimana kehidupan itu tidak melulu sebuah hasil akhir, tapi kehidupan juga sebuah proses mencapai hasil akhir. Seburuk apapun hasil akhirnya, kalau ternyata proses yang dilalui adalah  kerja keras, keringat, doa dan kejujuran, maka hasil akhir akan berubah tergantung dari sudut pandang mana yang kita lihat dari sebuah kegagalan.

Saya punya seorang dosen informatik yang merangkap menjadi dosen dua mata pelajaran lainnya. Dalam satu semester dia akan mengadakan dua sampai tiga kali ujian di depan komputer yang nilainya dapat saya lihat bila  menekan tombol >>BERIKAN<< Dia selalu memberikan wawancara setelah ujian yang memungkinkan saya mendapat nilai lebih. Kalau ternyata hasil satu kelas buruk, maka dia akan menurunkan standard kelulusan ujian tersebut.

Sekilas saya bertanya dalam hati, >>Apakah dia tidak takut di bilang menurunkan standard mata pelajarannya sendiri?<<

Menurut saya dia adalah satu dari sekian banyak dosen saya yang selalu mengutamakan proses daripada hasil akhir. Saat dia menurunkan standard. Saat itulah saya merasa dia menantang para mahasiswanya dengan berkata, >>Kalau kalian butuh nilai untuk lulus, maka akan saya berikan dengan semudah-mudahnya, tapi apa yang saya selalu saya sampaikan di setiap mata kuliah adalah pelajaran yang sesungguhnya yang akan berguna kelak dalam kehidupan pekerjaan kalian para mahasiswa, pelajaran yang hanya bisa didapatkan dari pengalaman.<<

>>Proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.<<




Wednesday, November 30, 2011

Terbukalah sang aku

Menutup telinga meskipun kebisingan itu ada.
Menutup mata meskipun kekacauan itu merajalela.
Menutup mulut meskipun kebenaran itu tertutupi.
Menutup hati meskipun nurani itu meronta.

Apakah aku hanya bisa menutupmu wahai jiwa hatiku?

Terbukalah!!

Terbukalah!!

Terbukalah untuk menjadi penjelajah dalam duniamu dan menjadikannya seluas-luasnya

Monday, September 12, 2011

Dan Selanjutnya?

Hari itu berlalu begitu saja. Tanpa ada tanda-tanda apa pun. Berlalu tanpa ada denting mengetuk pintu memori. Hari itu hanya bekerja, terlalu lelah dan dihantui mimpi buruk yang berlomba-lomba mengejar pagi untuk bekerja kembali. Sampai saat ini terlalu lelah untuk mengingat segalanya. Yang terpikirkan hanyalah berbaring di atas tempat tidur.

Hari ini saya pulang mengendarai bus. Saat melihat macet di luar sana yang sangat luar biasa dan membuat perjalanan saya sampai 1,5 jam lamanya. Tiba-tiba hati saya menjerit teringat sesuatu. Awwww! Hari itu! Berlalu begitu saja. Tanpa ada apa-apa.

Hah!

Apalah arti sebuah hari, ketika semua hari menjadi tidak begitu penting? 
Apalah arti sebuah peringatan, ketika peringatan menjadi tidak begitu penting untuk diingat?
Apalah arti sebuah perasaan, ketika perasaan itu menjadi tidak begitu penting untuk dirasakan?

Selamat empat tahun Dwi....

Apa selanjutnya?

Ya... Selanjutnya...

Friday, August 26, 2011

Sudah

Berkata aku pada diriku.
Sudahi saja.
Sebelum waktu yang terus berdetak maju, menggilas habis kesempatan untuk berhenti.
Sebelum semuanya bertambah dan menarik mundur semua argumen-argumen yang sudah dibuat.

Haruskah selalu ada alasan untuk menyudahinya?
Mengapa?
Tak bisakah aku jujur pada diriku dan membiarkan segalanya berantakan, hancur luluh lantak? Setidaknya aku akan bebas.
Tak lagi terjerat dan tercekik dalam kebohongan kelabu ini...

Tuesday, June 28, 2011

bad boy


girls likes bad boys :)
me too ( just for fun )




Sunday, June 26, 2011

lollipop



3 years ago someone gave me a lollipop
it tasted sweet of course
but i didn't need sweet things
i just need something

Wednesday, June 22, 2011

just...

never mind
let's just keep silent
don't say anything
till we can't keep it anymore


udah lama gak denger lagu ini :)

Get this widget | Track details | eSnips Social DNA



Sebelum Ku Bertemu Kamu
by Oppie Andaresta

Sebelum ku bertemu kamu, ku memang sudah suka bernyanyi
Sebelum ku kenal dengan dirimu, aku memang sudah mandiri
Waktu aku masih sendiri, kuringan bebas melangkah pergi
Kini setelah ucapkan janji, aku memang harus selalu kompromi

Kadang aku ingin sendiri, akukan juga butuh privacy
Melihat hidup cari inspirasi, masuk ke dalam rumah jiwaku
Tak perlu khawatirkan aku, tak perlu cemburu padaku
Aku kan cukup tahu diri, kan ku jaga cinta ini

Aku tak ingin berubah karena maumu
Aku tak ingin kehilangan dunia yang sudah kupilih
Aku tak ingin kehilangan jati diri
Karena cinta itu berikan daya hidup dan pembebasan padaku

Monday, June 6, 2011

Hujan



Hujan...

Biarlah hujan turun dengan gelegarnya, dengan lebatnya, dengan segalanya.
Biarkan dia turun menghapus segala lara, kegundahan dan keburukan.
Biar dia menjadi berkah bagi yang membutuhkan.

Hujan...

Berhentilah saat memang kau harus berhenti.

Saat kau telah menghapus hidupku.

Tuk menunggu sang pelangi datang.

Monday, May 23, 2011

sesak

sesak...

sesak...

sesak...

saya ingin berada di sana...

bukan di sini!

Tuesday, May 10, 2011

Friends are...

I can't select my own family.

But friends are family that i choose.





what friends are for...

to hold your hand when you need...
to hold your hand when you laugh...
to hold your hand when you lonely...
to hold your hand when you happy...

Friday, April 29, 2011

Biarkanlah



Ketika kata-kata tak lagi bisa mengungkapkan asa.

Biarkanlah asa itu yang mengungkapkan kata.

Ketika lembaran perjalanan tertutup dan berakhir.

Biarkanlah lembaran baru kembali di buka.

Ketika perpisahan datang tak terelakan.

Biarkanlah senyuman dan kenangan menggenapinya dan menemaninya.

dan Biarkanlah...


260311

Thursday, April 28, 2011

envious

Aneh...
Melihat harapan yang dulu kandas.
Tak pernah terwujud.
Tak pernah terjadi.
Sekarang terlihat di depan mata.
Tapi bukan saya yang mendapatkannya...

Thursday, April 7, 2011

Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada...

Tepatnya hari Minggu yang cerah, terjadilah obrolan ini di sela waktu makan siang saya sebagai tukang cuci piring di rumah sakit.

Salah satu pegawai di sana yang mungkin sudah kurang lebih 20 tahun tinggal di Jerman dan lebih dari 10 tahun bekerja di rumah sakit itu bertanya kepada rekannya sesuatu hal yang mengejutkan saya.

Dia bertanya, "Hey A, kenapa kamu harus betten? Kalau kamu shalat, terus apa selanjutnya? Kemana tujuannya? Semisal orang main Lotto dia mungkin berdoa pada Tuhannya buat menang, tapi kalau kamu shalat dan shalat terus menerus buat apa? Kemana hasil shalatnya? Kenapa seseorang yang shalatnya rajin gak pernah bolong kuat tapi tetep aja main kasar, main bunuh, dll?"

Si A menjawab : "Ya, memang sangat disayangkan kalau seseorang yang sudah rajin shalat tapi masih melakukan kejahatan..." (Jawaban menggantung di sana. Tanpa ada akhir yang pasti)

Dia kembali bertanya : "Saya tahu, di agama saya juga diajarkan 5 dharma yang gak boleh dilanggar yaitu tidak boleh minum-minuman keras, tidak boleh mencuri, tidak boleh berzina, tidak boleh memakan hewan yang disembelih, dan tidak boleh (saya lupa si nomor lima ini), ketika seseorang menjalankan ke lima hal tersebut maka orang tersebut bisa dikatakan orang baik. Tapi saya minum, saya makan hewan yang saya potong (ikan contohnya), apakah saya orang tidak baik? Saya bisa berdoa tetapi ya hanya sekedar tahu karena waktu kecil saya selalu di suruh orang tua saya ke Tempel. Jadi kenapa coba kita harus berdoa?"

Saya hanya terdiam dan tiba-tiba terngiyang-ngiyang lagu Ahmad Dhani dan Chrisye.

Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkan kau bersujud kepada-Nya
Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau menyebut nama-Nya


Mungkin lagu itu adalah jawaban saya untuk dia...

Karena saya percaya ada kebangkitan sesudah kematian, dimana kita dikumpulkan untuk mempertanggungjawabkan segalanya dan untuk mengharapkan Jannah.

Setelah beberapa hari berlalu dan saya melupakannya, saya menemukan artikel dari Facebook Riska yang kembali mengingatkan saya akan kejadian Minggu siang tersebut. Artikel yang berjudul "The Why and How of Goal-Setting" yang secara garis besar berisi :

Remember that our number one goal is to please Allah Subhanahu wa Ta’ala; then to acheive Jannah. Make goals for your deen, for the dunya, and then our goal for theakhirah is obviously Jannatul Firdaus bi’ithnillah Ta’ala.


Subhannallah, thanks Riska :)


catatan kaki :
- betten : berdoa (tapi saya mengartikannya di sini shalat karena A adalah seorang muslimah)
- Lotto : undian, togel, judi menggunakan nomer.

Thursday, March 24, 2011

Sayonara :)


Kayak ada biji kedongdong nyangkut di hati saya beberapa hari ini. Mungkin 2 hari lagi bakal hilang atau malah ganti duren yang nyangkut. Sesak. I just want to skip that day and i prefer to make another happy excuse for that day.

Elly Nurbaiti Usman (maaf kalau sampai harus nyebut merk), i forgot how we met, but i do remember how we became a roomate. It's just another sad story, to have a bestfriend who left you. Now i become 'you', the other you one year ago.

Saya gak pernah tahu apa makna dari sebuah perpisahan, karena saya punya prinsip alam bawah sadar untuk selalu menjadi yang meninggalkan dan bukan ditinggalkan. Jadi begitu hal ini terjadi, saya bingung harus melakukan apa.

Elly-chan pulang ke Surabaya, Indonesia. Yang artinya jauh dari Bandung, Indonesia. Apalagi dari Berlin, Jerman. Kalau sudah begitu kesempatan bertemu lagi sekitar 1%. Berarti 'mungkin' hari Sabtu adalah hari terakhir bertemu denganmu.

Curang! How come you left me here! You make me addicted with that kind of food, restaurant, Fringe, Ghost Whisperer, Malaysian Horror, thriller Movies, etc.

Dulu kalau saya nengok dikit ke kasur sebelah, malah ikut nonton. Kalau pulang kuliah atau kerja, pertanyaan pertama pasti, "Ada Film baru Elly?". Kalau bosan minta download games buat DS. Kalau mau makan besar, beli bahan masak bareng, kalau membodoh tinggal tidur di rumah seharian. Wow! That's what a good life mean to me :D

Sayonara :) hope we'll see each other in the future. Ganbatte ne!!!

And miss you already T_T

Tuesday, January 11, 2011

Teman di Ujung Batas II

Dulu saya pernah menulis ingin menjadi teman di ujung batas. Yaitu seorang teman yang tak pernah terlihat dan mengekspresikan ikatan pertemanannya tapi selalu setia menunggu apa pun yang terjadi di akhirnya, menunggu untuk mengelus halus punggung sang teman atau setia menjadi pendengar terakhir di sang teman membutuhkan atau bahkan setia menjadi penampungan terakhir.

Tapi, apakah semua itu bisa terjadi, kalau saat ini saya menjadi teman yang sangat amat cuek, gak pernah mau tau kesibukan teman, gak mau tau masalah teman, gak mau melakukan segalanya. Buksn gak mau sih tapi lebih tepatnya saya menunggu. Menunggu untuk diceritakan, menunggu sampai mereka membutuhkan saya, karena saya hanya merasa malu untuk bertanya keadaan mereka, saya merasa mereka memiliki hal-hal pribadi yang hanya mereka yang berhak memutuskan dengan siapa mereka akan membaginya.

Penyakit anti sosial saya semakin parah. Saya hanya berkutat dengan teman-teman yang memang dekat dengan saya, saya mulai melupakan teman-teman lama saya yang notabene mereka adalah penolong-penolong saya di masa lalu.

Saya seoerti orang yang tidak tahu terima kasih. Kalau kata peribahasa, "Habis manis sepah di buang". Bukan itu yang saya ingin lakukan. Saya hanya terlupa sebentar karena kepala saya terlalu penuh. Saya terlalu malas untuk membuka wall-wall facebook untuk sekedar menanyakan kabar. Tidakkkkkk!!!!! Saya benar-benar jahat!!

Dimanapun kalian. Kalian tetap selalu ada. Saya yang terlalu jahat untuk menoleh mencari kalian dan saya takut kalian pergi meninggalkan saya. Tolong, jangan tinggalkan saya :(

Monday, January 10, 2011

a lonely people

If the person you love is not with you.
Whereever you go in the world.
Is a lonely island.


Search This Blog