Nenek Bercucu
Kasih seorang nenek kepada cucunya memang tak sebesar rasa sayang seorang ibu kepada anaknya.
Kasih yang tulus tanpa pamrih yang kadang tak lagi mementingkan dirinya sendiri.
Hari ini aku melihatnya. Hanya dengan melihatnya, senyumku mengembang. Merekam dalam-dalam reka adegan di depan mata itu. Tersenyum. Indah.
Mereka berlari. Seorang nenek dengan dua cucu laki-laki. Pak supir menunggu dengan ramahnya.
Mereka masuk. Bernapas tersengal tak karuan. Cucu tua tersenyum pada sang nenek, memberikan senyum kepuasan karena mereka berhasil berada di dalam dan tak menjadi yang tertinggal. Cucu muda masih terengah. Sang nenek tersenyum membalas, bangga akan kedua cucu dan dirinya, sambil berusaha menenangkan sang muda.
Si muda menggigil sambil tersengal-sengal.
Sang nenek yang tiba-tiba menjadi pahlawan kasih sayang membuka jaketnya. Dilampirkanya jaket putih itu kepada si muda. Si muda tersenyum tulus. Dilipatnya lengan jaket yang kebesaran itu, masih tetap tersenyum si muda terkekeh. Aiiihhhh, manisnya. Si muda kini siap tempur melawan suhu minus derajat.
Adegan itu seperti film pendek, menebar bahagia karena kemacetan kota. Melupakan sejenak jengah yang ada. Menampilkan sisi manusia, yang juga merupakan mahluk pengasih di jagad raya.
Happy Ied Adha 1433H.
p.s. Terimakasih telah mengawali hari besar ini dengan kebahagiaan :)
Keibelerinen |
1 comments:
I miss u bo
Post a Comment