Kisah cintaku
Kisah romantis mungkin memang hanya di drama atau movie asia.Kisah romantis yang selalu saya ingat dan terus membekas.
Kisah romantis yang tidak selalu memiliki satu sama lain, yang terjalin bukan sekedar nafsu belaka.
Kisah romatis yang tidak perlu adanya adegan berciuman, tapi tetap sarat akan makna saling mencintai.
Kisah romatis yang saling membunuh dan menyisakan cinta abadi.
Atau bahkan kisah romatis yang berakhir bahagia untuk selamanya.
Terlalu banyak nonton film memang berakibat buruk bagi pikiran saya. Terlalu banyak hal2 yang sangar tidak nyata dalam pikiran saya. Membuat saya melayang dan memiliki fantasi akan sebuah ketidaknyataan. Membuat hidup saya berantakan dan sebagainya.
Tapi, saya baru saja berpikir, saya ingin bersama dengan seseorang, dimana saya bisa menjadi diri saya sendiri di hadapannya.
Saya bisa tertawa karena saya ingin tertawa didepannya,
saya bisa menangis karena saya ingin dia ada di sana sekedar untuk menenangkan saya, saya bisa mengeluh tanpa takut dianggap lemah dan menjadi beban dihadapannya,
saya bisa bertukarpikiran dengannya,
saya bisa berpura2 dan dia tetap menjaga saya,
saya bisa diam seribu bahasa tetapi dia selalu mengerti saya,
saya bisa menjadi dwi anggraini didepannya.
Mungkin saya memang belum menemukannya, atau ego saya yang terlalu keras untuk berlutut dihadapannya. Tapi itulah saya, mereka tidak berusaha mengenal saya, dan saya pun pada akhirnya tidak berusaha mengenal mereka. Mungkin saya terlalu munafik dan selalu beralasan, setiap manusia selalu punya kebebasan untuk punya kehidupan masing-masing. Tapi, manusia perlu mengenal jati diri seseorang yang dia cintai sehingga mereka bisa saling mengerti dan berjalan terus di jalur kehidupan.
Setiap orang akan terbuka dihadapan seseorang yang dia percayai. Bagaimana cara agar orang itu percaya pada kita? Hanya satu jawabannya, perasaan saling memberi dan menerima. Dengan adanya hubungan timbalbalik seperti itulah suatu hubungan akan terus berjalan.
Mungkin nanti, saya akan menemukannya.
---> saya adalah seseorang yang egois, yang selalu ingin menang, selalu ingin terlihat kuat dan tak pernah mengeluh, tak pernah bisa mengatakan hal yang sejujurnya, saya yang tidak tahu apa yang saya inginkan, saya yang hanya bisa menulis dan menulis, saya yang selalu ingin diraih dan bukan meraih, saya yang selalu ingin dilihat sempurna padahal yang saya inginkan adalah dia melihat ketidaksempurnaan saya, saya yang akan menyerah seandainya dia tidak ingin bersama saya, saya yang hanya menyayangi diri saya sendiri, saya yang ingin selalu tersenyum, saya yang selalu melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak saya inginkan, saya yang tidak tahu apa yang sebenarnya ada di dalam hati saya sendiri, saya yang ingin mengekang orang lain dan bukan dikekang, saya yang tidak bisa melepaskan apa yang saya dapat hanya karena ketakutan akan sesuatu yang tidak akan terjadi, saya yang ingin menjadi manusia bernilai sepuluh dan saya yang tidak mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya. liebst du mich noch?
0 comments:
Post a Comment