Apakah saya bahagia?
Kemarin saya mendapat pertanyaan dari Agung pacarnya Citra. Dia nanya, "Bahagia Wi di sana?"Sepersekian detik saya berpikir untuk menjawab apa. Apakah saya orang yang berbahagia?
Setelah dipikir-pikir lagi, kenapa juga saya harus menjawab kalau saya tidak bahagia? Kenapa saya harus ragu-ragu untuk menjawab bahwa saya bahagia?
Hidup saya memang seperti roller coaster. Naik turun lembah dan tanjakan curam, kadang senang kadang sedih. Tapi, keseluruhan saya harus menjawab kalau saya adalah orang yang bahagia.
Saya bahagia karena saya orang yang sempurna secara fisik dan rohani. Saya memiliki keluarga yang ada di Indonesia, dimana mereka adalah rasa rindu yang selalu bisa membuat hati saya bahagia. Saya memiliki teman-teman serumah yang selalu saling mengingatkan dan berbagi makanan? Dimana makanan adalah salah satu kebahagiaan buat saya ^o^. Saya memiliki sahabat-sahabat yang tanpa saya sadari selalu ada di sekeliling saya dan saling berempati. Saya memiliki masjid dan liqa bersama sebagai tempat bernaung saat hati ini mulai keluar dari jalurnya. Saya masih memiliki keyakinan bahwa Tuhan itu ada di ujung usaha manusia.
Jadi, untuk apa lagi saya ragu-ragu untuk bilang kalau saya bahagia di sini?
Tak ada kata rata-rata untuk sebuah kebahagian. Yang ada saya tidak bahagia dan saya bahagia.
Di saat kita merasa bahwa kita tidak bahagia, di saat itu pula kehidupan kita akan berputar 180° ke arah ketidakbahagiaan.
Tak perlu membandingkan diri dengan orang lain, baik agar kita merasa menjadi orang yang bahagia ataupun menjadikan diri kita orang yang tidak bahagia.
Cukup menjadikan hidup yang kita anggap biasa-biasa saja ini menjadi hidup yang bahagia.
Katakanlah, " Saya bahagia dengan kehidupan ini."